Pembuatan Media Pembelajaran

Posted by LEO TEKNIK on Jumat, 05 April 2013 | 0 komentar | Leave a comment...

Pembuatan Media
Pembelajaran

Penataan unsur Visual.
Prinsip-prinsip pembuatan media visual dasar atau media grafis (semua bahan ilustratif yang digunakan untuk menyampaikan pesan) yang digunakan baik untuk untuk media visual yang tidak diproyeksikan maupun diproyeksikan yaitu kesederhanaan, kesatuan, penekanan, dan keseimbangan serta dilengkapi dengan garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang.
  • Kesederhanaan, Isi media sebaiknya ringkas, sederhana, dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep tergambar dengan jelas, tulisan jelas, sederhana, dan mudah dibaca.
  • Kesatuan, Maksud kesatuan di sini adalah adanya hubungan antara unsur-unsur visual dalam kesatuan fungsional secara keseluruhan. Kesatuan ini dapat dinyatakan dengan unsur-unsur yang saling menunjang. Kesatuan dapat pula ditunjukkan dengan alur-alur tertentu, seperti garis, anak panah, bentuk, warna, dan sebagainya.
  • Penekanan, Penekanan pada bagian-bagian tertentu diperlukan untuk memusatkan perhatian. Penekanan dapat ditunjukkan melalui penggunaan ukuran tertentu, warna tertentu, dan sebagainya.
  • Keseimbangan, Ada dua macam keseimbangan, yakni keseimbangan formal (ditunjukkan dengan pembagian secara simetris) dan keseimbangan informal (ditunjukkan dengan pembagian asimetris).
Penerapan prinsip-prinsip di atas dapat lebih berhasil jika ditunjang dengan unsur-unsur visual seperti: garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna.
  • Garis dalam media visual dapat menghubungkan unsur-unsur bersama dan akan membimbing siswa untuk mempelajari media dalam urutan tertentu.
  • Bentuk yang tidak biasa dapat menimbulkan suatu perhatian khusus pada sesuatu yang divisualkan.
  • Ruang terbuka diiringi dengan unsur-unsur visual dan kata-kata akan mencegah rasa berjejal dalam suatu media.
  • Tekstur, memberi sentuhan rasa tertentu, dapat dipakai sebagai pengganti warna, memberi penekanan, pemisahan, atau untuk meningkatkan kesatuan.
  • Warna merupakan unsur tambahan yang sangat penting dalam media visual, dapat memberikan penekanan, pemisahan, atau kesatuan. Akan tetapi pemilihan warna harus digunakan dengan hati-hati untuk memberikan pengaruh terbaik. Penggunaan terlalu banyak warna akan mengganggu pandangan dan dapat menimbulkan salah persepsi pada pesan yang dibawakan.

Fungsi Media Pembelajaran

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. 

Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : 

(a) obyek terlalu besar;
(b) obyek terlalu kecil;
(c) obyek yang bergerak terlalu lambat;
(d) obyek yang bergerak terlalu cepat;
(e) obyek yang terlalu kompleks;
(f) obyek yang bunyinya terlalu halus;
(g) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. 

  • Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
  • Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
  • Media menghasilkan keseragaman pengamatan
  • Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
  • Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
  • Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
  • Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya :

1.    Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2.    Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3.    Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4.    Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. 

Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.

Pengertian Media Ajar [ Media Pembelajaran ]

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Definisi 
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.

Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. 

Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. 

Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. 

Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. 
Komunikasi Pembelajaran
Dalam kaitannya dengan model sistem pengembangan  pengajaran, interaksi guru dan siswa dengan menggunakan media dan sumber-sumber belajar siswa (media) dapat digambarkan sebagai berikut.

Pengajaran dilakukan untuk memfasilitasi pembelajaran, melalui penataan informasi dan lingkungan. Proses transmisi informasi dari suatu sumber ke suatu tujuan disebut komunikasi. Karena pembelajaran biasanya bergantung pada penyerapan informasi baru, pengajaran yang efektif tidak akan terlaksana kecuali terjadi komunikasi. 

Oleh karena itu kita perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi sehingga media pengajaran dapat digunakan secara efektif.

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
 
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. 

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Hand Out - Bahan Ajar

Posted by LEO TEKNIK on Rabu, 03 April 2013 | 0 komentar | Leave a comment...

Handout adalah :
Bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok. 

Handout dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.

Jika dibandingkan dengan modul, handout lebih sederhana. Hal ini sesuai dengan fungsi handout sebagai pelengkap materi ajar. Meskipun pelengkap, tidak berarti handout dapat dikembangkan begitu saja. Ada rambu-rambu yang harus diikuti jika kita ingin mendapatkan handout yang baik.

Manfaat utama handout adalah melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan. Handout dapat berisi penjelasan singkat dan atau elaborasi tentang suatu materi bahasan, menjelaskan kaitan antartopik, memberi pertanyaan dan kegiatan pada para pembacanya, dan juga dapat memberikan umpan balik dan langkah tindak lanjut. Pendeknya, manfaat yang dimiliki modul juga dimiliki oleh handout hanya dengan keluasan materi yang lebih terbatas.

Tahapan pengembangan handout tidak jauh berbeda dengan tahapan pengembangan modul. Yang membedakan keduanya, bahwa handout tidak selengkap modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target pembelajaran tertentu maka handout dikembangkan untuk menutup kelemahan atau sebagai komplemen dari modul/buku/sumber belajar lain yang digunakan.

Jika dilihat dari macamnya, handout dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu : 
  1. Handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan bagian yang tak terpisahkan dari buku/modul yang digunakan untuk materi tertentu. Handout akan berisi materi baru jika dalam perkembangan pembelajaran ditemukan konsep/pemikiran atau masalah baru yang belum dibahas dalam modul/buku sumber yang digunakan. 
  2. Handout yang berisi penjelasan yang lebih lengkap dari materi yang sudah di bahas dalam modul/buku atau diberikan dalam pembelajaran lisan.

Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout adalah kedalaman dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan terlalu sedikit, pembaca tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari handout. Sebaliknya, jika informasi dalam handout terlalu banyak, pembaca akan enggan untuk membacanya. Tantangannya adalah bagaimana mengisi dan menentukan informasi yang pas dalam suatu handout.

Hand out lebih praktis, dan banyak gambar yang disajikan pada saat mengembangkan handout. 

Ada beberapa alasan yang menyebabkan gambar banyak digunakan pada saat kita mencoba menyampaikan sesuatu, termasuk pada saat kita mengembangkan handout. Berikut ini sepuluh manfaat yang melatarbelakangi penggunaan gambar.
  1. Hiasan. Gambar yang berfungsi sebagai hiasan atau dekorasi dalam handout dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kebosanan.
  2. Alat motivasi. Gambar, jika dipilih dengan tepat, dapat dimanfaatkan untuk memotivasi peserta didik untuk terus menekuni materi yang ada dalam handout.
  3. Menyampaikan perasaan. Melalui gambar dapat dikirimkan pesan yang mencerminkan perasaan, misalnya gambar ini yang mencerminkan niat untuk mencapai target.
  4. Mempengaruhi. Gambar dapat mempengaruhi orang yang melihatnya.
  5. Ilustrasi. Gambar dapat membantu kita untuk membayangkan pesan yang ingin disampaikan.
  6. Deskripsi. Narasi saja kadang tidak mencukupi, dengan gambar informasi yang ingin disampaikan dapat lebih jelas dipahami.
  7. Menjelaskan. Satu gambar dapat menjelaskan bahwa cuaca berawan.
  8. Penyederhanaan. Melalui gambar dapat dilakukan penyederhanaan cara menyampaikan konsep tanpa mengurangi arti.
  9. Kuantifikasi. Ada orang yang kesulitan jika harus berhubungan dengan angka. Dengan bantuan gambar (pictogram, bar chart, pie chart, atau line graph) pesan akan lebih mudah diterima.
  10. Problem posing. Gambar juga dapat digunakan untuk memunculkan masalah. Gambar kebakaran hutan, misalnya, dapat menimbulkan polemik tentang perlunya menjaga kelestarian hutan.
Kesepuluh manfaat gambar ini tidak berdiri  sendiri. Satu gambar dapat memiliki beragam fungsi pada saat yang bersamaan. Yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan gambar adalah bahwa manfaat yang kita inginkan dari satu gambar tertentu tidak dikalahkan oleh manfaat lain yang mungkin bertolak belakang dengan manfaat yang kita inginkan tersebut.
Untuk menghindari hal tersebut, ada enam faktor yang harus diperhatikan pada saat menggunakan gambar, yaitu:
  1. Jelaskan fungsinya. Gambar yang dimaksudkan untuk menjelaskan atau memunculkan masalah sebaiknya diinformasikan secara eksplisit sehingga peserta didik memperhatikan gambar tersebut.
  2. Seimbangkan fungsi. Jangan sampai fungsi gambar yang lebih minor berakibat negatif pada fungsi mayor yang sebenarnya kita tuju.
  3. Tentukan aktivitas. Jika menggunakan gambar, pastikan bahwa peserta didik membaca gambar tersebut. Informasi yang diberikan gambar jangan diulang dalam narasi sehingga peserta didik harus melihat gambar untuk dapat memahami materi.
  4. Konvensi. Pastikan bahwa peserta didik memahami konvensi yang digunakan dalam gambar. Jika perlu, jelaskan dalam teks sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam gambar dapat diterima dengan benar.
  5. Batasi informasi. Jangan memunculkan terlalu banyak informasi pada satu gambar. Meskipun secara teori satu gambar dapat memberikan banyak informasi, coba untuk membatasi informasi yang ingin disampaikan.
  6. Hindari SARA. Jangan gunakan gambar yang dapat memicu SARA.

Handout dapat dikembangkan untuk beragam alasan, tetapi alasan yang paling utama adalah melengkapi kekurangan yang ditemukan dalam bahan ajar (baik dalam bentuk tercetak maupun non cetak). Melalui handout diharapkan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Dalam proses pembelajaran, handout dapat digunakan untuk tujuan berikut.

  1. Bahan rujukan. Handout berisi materi (baik baru maupun pedalaman) yang penting untuk diketahui dan dikuasai peserta didik. Keuntungan lain adalah materi handout relatif baru sehingga peserta didik dapat diekspose dengan isu mutakhir. Di samping itu, komunikasi antara peserta didik dan fasilitator dapat dikembangkan melalui handout.
  2. Pemberi motivasi. Melalui handout, fasilitator dapat menyelipkan pesan-pesan sebagai motivator.
  3. Pengingat. Materi dalam handout dapat digunakan sebagai pengingat yang dapat dimanfaatkan peserta didik untuk mempelajari materi sesuai urutan yang dianjurkan dan juga membantu peserta didik untuk melakukan kegiatan yang diminta.
  4. Memberi umpan balik. Umpan balik dapat diberikan dalam bentuk handout dan tidak berhenti hanya pemberian umpan balik tetapi dapat pula diikuti dengan langkah-langkah berikutnya.
  5. Menilai hasil belajar. Tes yang diberikan dalam handout dapat dijadikan alat mekanisme untuk mengukur pencapaian hasil belajar.
Penggunaan handout dalam proses pembelajaran ini akan lebih bermanfaat jika dibarengi dengan penggunaan cara dan media lain yang saling mendukung. Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal diperlukan pemilihan pemanfaatan media belajar yang terintegrasi.

Jobsheet Merakit Personal Computer [ PC ]

Posted by LEO TEKNIK on Selasa, 02 April 2013 | 0 komentar | Leave a comment...

Jobsheet ini bertujuan sebagai:
  • Lembar kegiatan siswa (student work sheet) yaitu lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
  • Lembar kegiatan yang berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
  • Tugas-tugas yang yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori dan atau praktik.
DOWNLOAD

Peraturan Pemerintah tentang Wajib Belajar

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional [ Sisdiknas ]

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Peraturan Pemerintah tentang Guru

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Undang-Undang Guru dan Dosen

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Lembar Kegiatan Siswa [ LKS ]

Posted by LEO TEKNIK on Minggu, 31 Maret 2013 | 0 komentar | Leave a comment...


Pengertian Lembar Kegiatan Siswa [ LKS ]
  • Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
  • Lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
  • Tugas-tugas yang yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori dan atau praktik.

Tujuan LKS
Tujuan LKS adalah mengaktifkan siswa untuk mengoptimalkan pencarian (eksplorasi), pendalaman (elaborasi), dan pemantapan (konfirmasi) dalam kegiatan tanpa/sedikit bantuan guru.

Dasarnya adalah ketentuan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses yang harus dikembangkan guru.

Langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:
  • Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran.
  • Menyusun peta kebutuhan LKS
  • Menentukan judul LKS
  • Menulis LKS
  • Menentukan alat penilaian

Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:
  • Judul, mata pelajaran, semester, tempat
  • Petunjuk belajar
  • Kompetensi yang akan dicapai
  • Indikator
  • Informasi pendukung
  • Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
  • Penilaian 
Jabaran isi LKS

Judul LKSKDIndikatorMateri EsensialAlokasi WaktuTugas LKSKunci Jawaban
Lihat Silabus/ RPP dan beri judul serta nomor urutLihat Silabus/ RPP Lihat Silabus / RPPKembangkan dari materi pokok yang harus dicari siswa dan bukan diberi langsung guruFikirkan waktu mengerjakannyaMerupakan inti LKS yang dikem bangkan dari materi esensialHarus dibuat guru, tetapi tidak untuk siswa. Mengacu pada KKM


[ bersambung ] ...

Tanggung Jawab Keprofesionalan

Posted by LEO TEKNIK on Sabtu, 30 Maret 2013 | 0 komentar | Leave a comment...

Makna Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Sehingga bertanggung jawab adalah kewajiban menanggung, memikul, menanggung segala sesuatunya,a tau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Menurut Widagdo (2001) Tanggung Jawab adalah kesadaran akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Tanggung Jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajiban. Jenis tanggung jawab tersebut yakni : tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap masyarakat, negara dan tanggung jawab terhadap tuhan.

Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadapa seseorang. kewajiban merupakan bandingan hak, dan dapat juga mengacu hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tangung jawab terhadap kewajibannya.


[ bersambung ] ...

Profil Pendidik

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Luangkan waktu anda sejenak saja untuk membayangkan peran seoarang guru di dalam masyarakat. Kita akan melihat hasil kerja guru melalui orang-orang yang telah dididik oleh para guru. Mereka mampu menciptakan arsitektur bangunan-bangunan menjulang tinggi, memproduksi teknologi canggih, sebagai contoh nyata. Bukti hasil kerja guru banyak dan begitu besar.

Tentunya, disamping keberhasilan masih banyak pula masalah yang perlu dibenahi, terutama masalah peran pendidik dalam membangun mental bangsa yang sehat, membangun karakter bangsa yang akan membawa kedamaian. 

Masalah ini berkaitan dengan pendidikan, merupakan beban berat yang harus dipanggul oleh para guru. Kekecewaan terhadap karya guru banyak pula didengar. Perilaku yang tidak senonoh, korupsi yang terjadi di lingkungan pendidikan, premanisme yang berkembang di sekolah. 

Lantas, sosok guru seperti apa yang dapat membantu negara mengatasi masalah yang sangat kompleks dalam rangka menyiapkan pemimpin bangsa masa depan. 

Diharapkan para guru sendirilah yang harus memikirkan kembali, merenung sejenak tentang dirinya dan profesi yang di embannya.

Mahmud Khaifah menuliskan (2009) tentang guru yang dirindukan :
"Guru adalah orang yang bersamudrakan ilmu pengetahuan. Ia adalah cahaya yang menerangi kehidupan manusia, ia adalah musuh kebodohan, dan penghapus kejahiliyahan. Ia juga mencerdaskan akal dan mencerahkan akhlak."

Begitu mulianya seorang guru, guru adalah orang yang pantas mendapatkan penghormatan. Sungguh orang yang mendidik anak-anak dengan kesungguhan berhak untuk mendapatkan penghargaan dan penghormatan. Terpujilah engkau guru seperti yang dinyanyikan anak-anak kita.

Bagaimana mungkin bisa menghasilkan output siswa yang baik jika yang mengajar punya kualitas kurang ?

Profil pendidik guru mewakili gambaran tujuan pendidikan nasional yang akan dicapai, yakni menyiapkan anak yang berkembang menjadi dewasa secara utuh, cerdas, beriman, taqwa, dan berahlak mulia, sehat jasmani dan rohaninya. 

[ bersambung ] ..

Teknis dan Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. 

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. 

Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).


Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.  

Bentuk Bahan Ajar
  • Bahan cetak seperti : hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, 
  • Audio Visual seperti : video/film,VCD
  • Audio seperti : radio, kaset, CD audio, PH
  • Visual : foto, gambar, model/maket. 
  • Multi Media : CD interaktif, computer Based, Internet
Cakupan Bahan Ajar
  • Judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat
  • Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) 
  • Tujuan yang akan dicapai
  • Informasi pendukung
  • Latihan-latihan
  • Petunjuk kerja
  • Penilaian


Jenis Bahan Ajar
  • Lembar informasi (information sheet)
  • Operation sheet
  • Jobsheet
  • Worksheet
  • Handout
  • Modul

Karakteristik Bahan Ajar
  • Menimbulkan minat baca
  • Ditulis dan dirancang untuk siswa
  • Menjelaskan tujuan instruksional
  • Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
  • Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
  • Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
  • Mengakomodasi kesulitan siswa
  • Memberikan rangkuman
  • Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
  • Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
  • Dikemas untuk proses instruksional
  • Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
  • Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.

Contoh Bahan Ajar Bentuk Modul

Bentuk Modul
Bahan Ajar Modul dapat berbentuk :
  • Belajar mandiri, di mana modul dirancang dapat digunakan siswa tanpa kehadiran guru atau instruktur dalam menguasai bahan ajar tertentu. Contoh modul yang digunakan UT.
  • Paket pembelajaran, di mana modul dirancang sebagai materi ajar yang dipersiapkan guru di dalam kelas agar siswa dapat belajar dengan maksimal. Contoh modul yang digunakan di SMK.
Garis Besar Isi Modul ( GBIM )
  • Tuliskan rancangan GBIM Anda dengan berpatokan pada Silabus dan RPP Anda.
  • Tetapkan KD yang akan dicapai, Indikator pencapaiannya, dan Materi Pokok yang akan diajarkan.
  • Tetapkan Metode dan Media yang diperlukan untuk pengembangan isi modul.
  • Tetapkan alokasi waktu yang diperlukan siswa.
  • Tetapkan evaluasi pencapaian (latihan dan tes formatif).
  • Masukan sumber pustaka yang digunakan.
  • Kerjakan dalam matriks agar tampak kaitan satu dengan lainnya
Tabel GBIM
Kompe tensi DasarIndi katorMateri PokokMetodaMedia Pembe lajaranEvaluasiAlokasi WaktuJudul Modul
Lihat SilabusLihat SilabusLihat Silabus / RPPLihat Silabus / RPPLihat Silabus / RPPLihat Silabus / RPPLihat Silabus / RPPSesuai kan materi

Jabaran Isi Modul ( JIM )
  • Jabarkan isi GBIM Anda ke rencana isi modul (JIM) agar sistematika mudah difahami si pembelajar
  • Tetapkan Judul Modul, KD dan Indikator , serta materi pokok serta sub pokok materi yang akan dipelajari siswa
  • Jabarkan materi pokok menjadi materi esensial yang harus dikuasai siswa
  • Buatlah bentuk latihan dan tes formatif untuk mengukur penguasaan siswa.
  • Mulailah membuat modul Anda dan diskusikan dengan rekan sejawat tentang isi dan pemahaman siswa terhadap modul Anda

Tabel JIM
Judul ModulKDIndikatorMateri EsensialAlokasi WaktuLatihanKunci Jawaban
Lihat GBIM dan beri no mor urutLihat GBIMLihat GBIMKembangkan dari materi pokokFikirkan waktu mengerjakannyaDapat tugas, tes formatif (uraian/ Objektif), lainnya. Semua soal harus diberi score penilaian keberha silan siswaHarus dibuat guru, tetapi tidak untuk siswa. Mengacu pada KKM Kunci jawaban uraian berbentuk rubrik.

Model Pembelajaran

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Model Pembelajaran Efektif
1. Metode Role Playing
2. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
3. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
4. Cooperative Script
5. Picture and Picture
6. Numbered Heads Together
7. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
8. Metode Jigsaw
9. Metode Team Games Tournament (TGT)
10. Model Student Teams – Achievement Divisions (STAD)
11. Model Examples Non Examples
12. Model Lesson Study
13. Model Pembelajaran ARIAS
14. Metode Debat
15. Manajemen Pendidikan Berbasis Industri

Rancangan Penyusunan Perangkat Penilaian Hasil Belajar

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Penyusunan perangkat penilaian yang dibuat oleh guru tidak terlepas dari sistem pembelajaran yang dirancang dalam format silabus dan RPP.

Sebelum menyusun perangkat penilaian harus terlebih dahulu memahami bagaimana mengembangkan evaluasi hasil belajar didalam sistem pembelajaran. Artinya perangkat penilaian yang dibuat oleh guru harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Perangkat penilaian dalam satu kesatuan desain sistem pembelajaran akan menghasilkan alat penilaian tes dan non tes yang dilengkapi petunjuk pelaksanaan, sehingga akan memudahkan proses pengukuran yang dilakukan oleh guru.

[ bersambung ] ...

Glosarium

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Afektif :
Berkaitan dengan sikap, perasaan dan nilai

Belajar :
Perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas pribadi seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktik yang dilakukannya.

Desain sistem pembelajaran :
Proses rancangan sistem pembelajaran secara sistemik dan sistematis.

Indikator :
Bukti yang menunjukkan telah dikuasainya kompetensi dasar.

Kompetensi klasikal :
Cara mengelola kegiatan belajar dengan sejumlah peserta didik dalam suatu kelas, yang memungkinkan belajar bersam, berkelompok dan individual.

Kognitif :
Berkaitan dengan atau meiputi proses rasional untuk menguasai pengetahuan dan pemahaman konseptual. Periksa taksonomi tujuan belajar kognnitif.

Kompetensi :
1). Seperangkat tindakan cerdas,penuh tanggun jawab yang dimioliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu.
2). Keseluruhan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dinyatakan dengan ciri yang dapat diukur.


[ Bersambung ]...


Interaksi Sistem Pembelajaran di Kelas

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Interaksi Sistem Pembelajaran di Kelas

Silabus dan RPP merupakan subsistem pembelajaran.
Untuk mengembangkan Silabus dan menyusun RPP, keduanya harus dipandang sebagai sistem. Oleh sebab itu perlu di ketahui apa yang disebut pendekatan sistem. 

Menurut Dick Carey (2005, p.367) yang dikutip oleh Benny A. Pribadi (2009, p.27-28), pendekatan sistem adalah sebuah prosedur yang digunakan oleh perancang desain sistem pembelajaran untuk menciptakan sebuah pembelajaran secara sistemik dan sistematik.

Secara sistemik yaitu cara pandang yang menganggap sebagai satu kesatuan yang utuh dengan komponen-komponen yang berinterfungsi. Secara sistematik merujuk pada upaya melakukan tindakan tearah langkah demi langkah.

Pendekatan sistem ini dapat memberi keuntungan kepada perancang pembelajaran yaitu :
1) Perancang akan memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Setiap langkah yang dilakukan dalam sebuah sistem akan diasahkan pada upaya untuk mencapai tujuan.

Contoh :
Jika guru sudah mengidentifikasi standar kompetensi, maka kompetensi dasar, materi, strategi, evaluasi diarahkan utnuk mencapai standar kompetensi.

2) Perancang pembelajaran akan mampu melihat keterkaitan antar sub sistem atau komponen dalam sebuah sistem, melalui mekanisme umpan balik sehingga dapat dilakukan revisi.

Terdapat beberapa model desain sistem pembelajaran, yaitu :
  1. Berorientasi kelas
  2. Berorientasi produk 
  3. Berorientasi sistem
Pengembangan Silabus dan penyusunan RPP didasarkan pada model desain sistem pembelajaran berorientasi kelas. Model ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para guru dan siswa. 

Asumsi model ini adalah adanya sejumlah aktivitas yang akan diselenggarakan di dalam kelas dengan waktu belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Guru, siswa, kurikulum dan fasilitas tertentu telah tersedia sebelumnya.

Dasar Pengembangan Silabus dan RPP

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...


Penyusunan silabus dan RPP merupakan satu indikator dari standar proses pendidikan yang ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007.

Silabus dan RPP merupakan dokumen guru dalam merencanakan pembelajaran. Kedua dokumen ini untuk setiap satuan pendidikan dapat berbeda pada indikator, pengalaman belajar atau komponen lainnya. Oleh karena itu ditetapkan standar minimal penyusunannya di dalam peraturan tersebut. Walau demikian teori keduanya perlu anda pahami untuk membentuk pola pikir dan perilaku berkarya.

Dasar Teori Silabus

Dasar teori dalam pengembangan Silabus dan penyusunan RPP adalah Desain Sistem pembelajaran. Desain Sistem Pembelajaran dalam kawasan Teknologi Pendidikan merupakan salah satu solusi mengatasi masalah belajar bertujuan, dimana guru sengaja menyediakan kondisi eksternal melalui perencanaan pembelajaran.

Desain sistem pembelajaran memberikan bantauan untuk mencapai tujuan belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik, dengan jalan mengembangkan komponen-komponen pembelajaran untuk memudahkan belajar peserta didik. Untuk memahami apa dan bagaimana desain sistem pembelajaran, maka anda harus mengetahui terlebih dahulu sistem pembelajaran.

Pembelajaran sebagai sebuah sistem dikenal dengan sebutan sistem pembelajaran, yang menggambarkan sebuah proses yang terdiri dari komponen-komponen pembelajaran saling berinteraksi satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan.

[ masih ada lanjutannya,,, untuk sementara sekian dulu ]

Mengetahui Teori dan Desain Pembelajaran

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...


Pada teori dan desain pengembangan pembelajaran ini akan dibekali dengan menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan standar proses pendidikan, yaitu Silabus, RPP, Bahan Ajar, Media dan Penilaian.

Untuk lebih mudah dalam mencapai standar kompetensi, desain pengembangan pembelajaran diorganisasikan kedalam 4 kegiatan :
  1. Pengembangan Silabus dan Penyusunan RPP
  2. Desain Materi Pembelajaran
  3. Pemanfaatandan Pemilihan Media
  4. Penyusunan Perangkat Penilaian
Apa sajakah yang harus disiapkan dalam membuat desain pembelajaran ? Dalam hal ini hendaknya anda mempersiapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, buku sumber yang anda manfaatkan dan peralatanserta bahan yang diperlukan.


Karakteristik Profesi

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, pengertian guru professional sebagai berikut.

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.


Hakekat Guru Profesional

Posted by LEO TEKNIK on | 0 komentar | Leave a comment...

Kata Profesi adalah kata benda yang diambil dari kata profession, sedangkan profesional merupakan kata sifat yang berasal dari kata professional.

Pengertian profesi pada hakekatnya menunjuk kepada pekerjaan atau jabatan. Tidak semua pekerjaan disebut sebagai profesi. Ada sejumlah ciri atau persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengatakan suatau pekerjaan sebagai profesi.

Subscription

You can subscribe by e-mail to receive news updates and breaking stories.

Recent News

Archives